Home » , » Bekali Santri dari Keterampilan Cocok Tanam Hingga Internet

Bekali Santri dari Keterampilan Cocok Tanam Hingga Internet




Berawal dari sebuah mushala yang dinding dan alasnya terbuat dari bambu, Pesantren Al Amin di Desa Tongas Kulon, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kini sudah berkembang dengan pesat. Bahkan santrinya yang awalnya hanya sekitar 5 orang bertambah hingga ratusan orang.

Pesantren yang didirikan KH Hasan Azkia tahun 1993 silam ini sama halnya dengan pesantren pada umumnya, yakni tetap berpegang teguh kepada pembelajaran salafiyah. Bedanya, pesantren ini memadukan sistem pembelajaran antara Pesantren Lirboyo, Kediri dan Universitas Al ’Aqof di Yaman yang merupakan tempat mencari ilmu sang pengasuh saat ini H. Mustofa Hasan (38 tahun).

Pesantren ini memang tidak ada lembaga formal, namun meski demikian, kebijakan pesantren untuk santrinya sangatlah tepat. Santri yang mondok tetap harus melek internet. Bahkan setiap pembelajaran yang diberikan diselipkan pengetahuan umum.

“Santri kami berikan pelajaran komputer. Jadi meski belajarnya salafiyah, tetapi santri juga punya keterampilan komputer. Sehingga santri juga bisa melek internet dan tidak ketinggalan kemajuan informasi teknologi,” ujar Pengasuh Pesantren Al Amin, H. Mustofa Hasan, Rabu (13/8).

Selain itu, kata Gus Mus, sapaan akrabnya, ada juga keterampilan yang diberikan pada santrinya soal cocok tanam. “Kalau cocok tanam biasa dilakukan saat santri tidak menerima pelajaran salafiyah. Hal ini penting dilakukan, karena salah satu sarana untuk mereka mandiri,” jelasnya.

Pada santri putri juga demikian, biasanya seminggu sekali santri putri tersebut mendapatkan materi jahit. Namun keinginan itu tidak berjalan mulus, sebab Gus Mus mengaku hingga saat ini pihaknya masih kesulitan sarana, seperti komputer dan mesin jahit.

“Kalau sarana itu ada, pasti sangat membantu kami, karena dengan seperti itu santri yang akan keluar tidak pusing untuk mencari kerja. Sebab mereka sudah dibekali dengan keterampilan. Bahkan tujuan kami adalah agar mereka bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri,” pungkasnya

0 komentar:

Post a Comment